Juru Sita Pengadilan Agama Banyuwangi

Pengadilan Agama Banyuwangi mengikuti Zoom Meeting "Kopi Giras" yang diadakan oleh Pengadilan Tinggi Agama Surabaya. Kegiatan ini membahas langkah-langkah penyesuaian terhadap kebijakan efisiensi yang diterapkan pemerintah. PA Banyuwangi diwakili oleh Sekretaris, Bapak Shoheh, yang didampingi oleh Kasubag Kepegawaian, Bapak Mundorin, Kasubag PTIP, Bapak Tatang Winarto, serta staf, Ibu Deska Lenita. Kehadiran perwakilan ini bertujuan untuk memahami arahan PTA Surabaya terkait efisiensi anggaran.\

Dalam pertemuan ini, Sekretaris PTA Surabaya, Bapak Dr. Naffi, S.Ag., M.H. menekankan pentingnya pengelolaan anggaran yang lebih ketat di setiap satuan kerja. Setiap instansi diinstruksikan untuk mengoptimalkan sumber daya tanpa mengganggu pelayanan peradilan. Pengurangan biaya operasional dilakukan dengan mengatur ulang skala prioritas dalam belanja instansi. PA Banyuwangi akan menyesuaikan kebijakan internal agar tetap selaras dengan arahan PTA Surabaya.

PA Banyuwangi juga akan memperketat mekanisme pengawasan terhadap penggunaan anggaran di lingkungan kerja. Setiap bagian diminta untuk lebih selektif dalam mengajukan kebutuhan operasional. Evaluasi berkala akan dilakukan guna memastikan anggaran digunakan secara efektif dan sesuai ketentuan. Dengan langkah ini, efisiensi dapat berjalan tanpa menghambat tugas utama peradilan.

Melalui pertemuan ini, diharapkan seluruh satuan kerja dapat menjalankan kebijakan efisiensi dengan penuh tanggung jawab. Penyesuaian internal akan dilakukan agar pelayanan tetap berjalan optimal. PA Banyuwangi berkomitmen untuk terus mengikuti arahan PTA Surabaya dalam pengelolaan anggaran. Dengan langkah ini, profesionalisme dalam pelayanan peradilan dapat tetap terjaga.

#pabanyuwangi

#pabanyuwangiwbk

#pabanyuwangimenujuwbbm

#zonaintegritas

#asnberakhlak

#banggamelayanibangsa

Banyuwangi – Pengadilan Agama Banyuwangi melaksanakan kegiatan tadarus Al-Qur’an selama bulan Ramadhan. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai dengan target membaca satu juz setiap hari. Pelaksanaan tadarus dilakukan pada malam hari setelah shalat tarawih dan siang hari setelah shalat zuhur berjamaah. Selain itu, kegiatan siang hari juga dirangkaikan dengan tausiyah atau kultum yang disampaikan secara bergantian.

Ketua Pengadilan Agama Banyuwangi, Bapak Ahmad Rifai, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Ia berharap seluruh pegawai dapat semakin mencintai Al-Qur’an dan menjadikan Ramadhan lebih bermakna. Dengan adanya tadarus ini, diharapkan suasana kerja menjadi lebih religius dan harmonis. Kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat ukhuwah Islamiyah di lingkungan Pengadilan Agama Banyuwangi.

Para pegawai menyambut baik kegiatan tadarus dan antusias dalam mengikutinya. Mereka merasa bahwa kegiatan ini memberikan ketenangan batin dan semangat dalam bekerja. Kultum yang disampaikan setiap siang hari menambah wawasan keislaman bagi seluruh peserta. Dengan demikian, kegiatan ini memberikan manfaat spiritual yang besar bagi pegawai.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semangat beribadah selama Ramadhan semakin meningkat. Pengadilan Agama Banyuwangi ingin menjadikan Ramadhan sebagai momen peningkatan kualitas ibadah di lingkungan kerja. Selain itu, tadarus ini juga menjadi bentuk komitmen untuk menjaga kebersamaan dan kekompakan pegawai. Semoga kegiatan ini dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang.

#pabanyuwangi

#pabanyuwangiwbk

#pabanyuwangimenujuwbbm

#zonaintegritas

#asnberakhlak

#banggamelayanibangsa

Pengadilan Agama Banyuwangi mengadakan kultum Ramadhan yang pada kesempatan ini disampaikan oleh Ketua Pengadilan Agama Banyuwangi, Bapak Ahmad Rifai. Dalam kultum ini, beliau membahas tentang efisiensi dan produktivitas dalam menjalankan ibadah puasa. Puasa bukan hanya perintah bagi umat Islam, tetapi juga bagi umat sebelum kita dengan cara yang berbeda. Ibadah ini mengajarkan pengendalian diri dan memiliki banyak hikmah.

Dalam ceramahnya, beliau menjelaskan bahwa puasa adalah perisai, penangkal, rem, dan pengendali bagi manusia. Setiap individu memiliki hawa nafsu, baik dalam makanan, minuman, maupun hal duniawi lainnya. Puasa menjadi sarana untuk mengendalikan diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Selain itu, puasa juga memiliki sifat rahasia karena hanya Allah yang mengetahui apakah seseorang benar-benar berpuasa.

Beliau menekankan bahwa puasa dapat menciptakan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan menahan diri, seseorang dapat memahami kondisi fakir miskin dan kaum dhuafa. Puasa mengajarkan rasa empati dan kepedulian sosial terhadap sesama. Oleh karena itu, hasil efisiensi selama berpuasa sebaiknya digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Kegiatan kultum ini diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi seluruh pegawai Pengadilan Agama Banyuwangi. Kultum ini juga menjadi ajang untuk mempererat ukhuwah Islamiyah di lingkungan kerja. Dengan semangat Ramadhan, diharapkan pelayanan kepada masyarakat tetap optimal. Nilai-nilai keislaman dan profesionalisme terus dijunjung tinggi dalam bekerja.

#pabanyuwangi

#pabanyuwangiwbk

#pabanyuwangimenujuwbbm

#zonaintegritas

#asnberakhlak

#banggamelayanibangsa

Pengadilan Agama Banyuwangi turut serta dalam kegiatan kesaksian hilal untuk menentukan awal Ramadhan 1446 H di Pantai Pancur Alas Purwo, Banyuwangi. Hakim Bapak Rasid, Panitera Pengganti Bapak Yuliadi, dan Bapak Nazrul Rahmadi mewakili lembaga tersebut dalam acara ini. Kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai instansi terkait, seperti Kementerian Agama dan MUI, untuk bersama-sama memastikan penentuan awal bulan Ramadhan. Semua peserta melakukan pengamatan dengan penuh kehati-hatian dan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

Setelah dilakukan observasi, hilal pada saat itu tidak terlihat, yang mengharuskan penentuan awal Ramadhan ditunda. Hal ini menyebabkan keputusan mengenai awal Ramadhan 1446 H harus menunggu hasil dari sidang isbat yang akan dilaksanakan oleh pihak berwenang. Bapak Rasid menjelaskan bahwa meskipun hilal tidak tampak, pengamatan tetap dilakukan dengan seksama untuk mematuhi ketentuan syariat. Keputusan akhir akan ditentukan setelah proses sidang isbat selesai dilakukan.

Proses pengamatan hilal tetap berjalan dengan tertib, meskipun hasilnya tidak sesuai harapan. Seluruh pihak yang terlibat menunjukkan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya, dengan menggunakan alat yang sesuai untuk memastikan pengamatan dilakukan dengan akurat. Meskipun hilal tidak terlihat, kegiatan ini tetap menjadi bagian penting dalam penentuan waktu ibadah umat Islam. Bapak Yuliadi mengungkapkan bahwa meski hasilnya tidak sesuai, kegiatan ini menunjukkan kerja sama yang solid antara semua instansi terkait.

Dengan hilal yang tidak terlihat, sidang isbat akan segera menentukan awal Ramadhan 1446 H berdasarkan keputusan bersama. Semua pihak yang terlibat berharap agar ibadah puasa dapat dimulai tepat waktu setelah sidang isbat selesai. Keberkahan bulan Ramadhan diharapkan dapat dirasakan oleh umat Islam, meskipun ada penundaan dalam penetapan awal puasa. Kegiatan ini juga menjadi simbol kerja sama yang kuat dalam menjalankan kewajiban agama.

#pabanyuwangi

#pabanyuwangiwbk

#pabanyuwangimenujuwbbm

#zonaintegritas

#asnberakhlak

#banggamelayanibangsa