Kultum Ramadhan ba’da shalat Dzuhur
28 Mei 2018
(Bapak Ahmad Jakar)
Dari 114 surat yang ada dalam Al Quran, ada 5 (lima) nama binatang yang dijadikan sebagai nama surat oleh Allah.
Nama-nama tersebut adalah :
- Al Baqarah (2) yang artinya sapi betina terdapat dalam ayat ke 67 – 74
- An Nahl (16) yang artinya lebah terdapat dalam ayat ke 68
- An Naml (27) yang artinya semut terdapat dalam ayat ke 18
- Al ‘Ankabut (29) yang artinya laba-laba terdapat dalam ayat ke 41
- Al Fiil (105) yang artinya lebah terdapat dalam ayat ke 1
Penjelasan
- Menerangkan kisah penyembelihan sapi betina. Umat Nabi Musa AS sangat mengagungkan sapi, bahkan menyembah sapi. Kemudian Allah perintahkan kepada Nabi Musa untuk menyembelih sapi. Hikmah Allah menyuruh menyembelih sapi ialah supaya hilang rasa penghormatan mereka terhadap sapi yang pernah mereka sembah.
- Lebah adalah mahluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Lebah sebagai salah satu contoh binatang yang makan dari sesuatu yang bersih dan menghasilkan sesuatu yang bersih pula (madu). Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bermacam-macam penyakit manusia.
- Kisah semut yang terdapat dalam surat An Naml ayat 18, mengisahkan manakala Nabi Sulaiman beserta bala tentaranya yang mengiringinya sampai di lembah semut. Berkatalah seekor semut, "Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarang kalian, agar kalian tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” Oleh karena Nabi Sulaiman mengetahui bahasa semut, Nabi Sulaiman tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai.”
- Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui. Kaum penyembah berhala yang memandangnya sebagai penolong selain dari Allah, Yang selalu diharapkan pertolongan dan menolak bahaya yang datang kepada mereka, adalah bagaikan laba-laba yang disebutkan dalam ayat ini begitu lemahnya, sehingga tak kuat menahan tiupan angin, dan melindungi laba-laba itu sendiri dari dingin dan panas. Sarang tersebut tak dapat memenuhi kebutuhan utamanya apabila sedang diperlukan. Demikianlah halnya orang-orang kafir (musyrik), mereka tak sanggup menyelamatkan diri bila Allah mendatangkan siksa-Nya. Penolong mereka (selain dari Allah) tidak akan dapat memberikan pertolongan bahkan diri mereka sendiri tidak dapat mengelakkan mereka dari azab Allah. Ringkasnya hal orang musyrik penyembah berhala itu tak ubahnya bagaikan laba-laba yang membuat sarang, sangat rapuh dan lemah, sebab sarang laba-laba itulah ibarat dari suatu bangunan rumah yang sangat rapuh. Demikian pulalah agama yang sangat lemah adalah agama yang menyembah berhala.
Al-fiil (gajah) adalah surat urutan ke 105 dan berjumlah 5 ayat, termasuk golongan surat Makiyah(surat-surat yang turun di Makkah) dan di turunkan sesudah surat Al-Kafirun. Dinamakan al-fil, karena pada ayat pertama terdapat kata”al-Fiil”yang menceritakan pasukan bergajah raja Abrahah dari Habasyah(Abyssinia) panglima pasukan dari Yaman. Mereka membawa pasukan gajah untuk menghancurkan Ka’bah. Jadi inti surat ini adalah cerita pasukan gajah yang diahzab oleh Allah dengan kiriman burung yang menyerang mereka hingga binasa.